Tips Melindungi Pergaulan Anak Dari Kenakalan Remaja
Stop Kenakalan Remaja
Jabar News | Karawang - Maraknya kekerasan yang dilakukan oleh remaja semakin hari semakin memprihatinkan, pasalnya mereka yang semestinya disibukan dengan mengukir prestasi, semangat belajar dan kegiatan positif lainnya, malah diisi dengan kasus kenakalan yang justru akan merusak masa depannya.
Seperti viral beberapa hari lalu di media sosial video yang menampilkan seorang bocah SMP ditinju dan dipukul sekelompok remaja di Kota Cimahi, Jawa Barat. (Detik.com 15/05/22)
Kejadian ini bukan kali ini saja terjadi, kekerasan yang dilakukan oleh remaja ini sering terulang. Entah apa yang ada dipikiran mereka sehingga mereka tega melakukan tindakan tersebut.
Kebrutalan generasi muda yang terjadi saat ini sudah menjadi bukti kegagalan pendidikan sekulerisme yang memisahkan norma agama dari kehidupan, sehingga menjadikan generasi tanpa tujuan hidup yang benar dan kering ruhiyah yang diawali dengan pergaulan bebas tanpa batas.
Masih banyak yang mengira bahwa pendidikan agama hanya sebatas mengatur perkara ibadah saja sedangkan perkara dalam kehidupan norma agama tidak berperan. Maka menjadi hal yang wajar kemaksiatan yang dilakukan oleh remaja semakain bertambah kering dari ilmu pengetahuan agama.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kejadian tersebut tak lepas dari peran keluarga, tidak sedikit peran orangtua terutama ibu banyak yang berperan ganda sehingga kewajibannya sebagai orangtua terbagi. Anak pun kurang terkontrol.
Ditambah dengan kehidupan dimasyarakat yang mulai individualis pemahamannya bahwa kejadian yang dialami anak remaja menjadi urusan masing-masing. Sudah bergeser nilai kepeduliannya terhadap lingkungan.
Menyikapai kasus tersebut, ada tips untuk melindungi pergaulan anak remaja kita agar terhindar dari kenakalan remaja menurut pandangan Islam.
Pertama, dekatkan dengan agamanya karena anak remaja mereka juga makhluk Allah yang harus tunduk kepada aturan, nilai-nilai agama terutama. Dekatkan mereka dengan agamanya yang akan menjadi rem ketika mereka akan melakukan apapun. Sehingga sikap takwa pun akan tumbuh karena mereka merasa diawasi, merasa takut akan dosa dan merasa apapun yang dilakukan akan dimintai pertanggungjawabkan atau balasan di akhirat jika melanggar aturan agama.
Sesuai firman Allah yang artinya: "Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya". (TQS. Al-Muddassir: 38)
Kedua, peran keluarga dan lingkungan menjadi hal yang penting bagi seorang anak, karena segala jenis pendidikan dimulai dari keluarga terutama pendidikan seputar akhlak, tingkah laku anak akan meniru apa yang dilihatnya di keluarga dan dipraktekan di lingkungan. Maka peran keluarga dan lingkungan yang kondusif menentukan lifestyle anak.
Ketiga, libatkan dengan kegiatan positif yang anak sukai, gali potensi yang dimiliki anak ketika hal tersebut tidak melanggar syariat boleh saja dilakukan. Misal libatkan di komunitas hobi karate, olahraga dan lainnya. Sehingga energi mudanya bisa dilampiaskan ke hal yang tepat dan terarah.
Semoga tips tersebut bisa melindungi anak-anak kita dari kenakalan remaja yang saat ini marak terjadi. Dan yang lebih penting adalah sejauh mana peran negara, dengan optimalnya peran negara akan membantu mengatasi kasus kenakalan remaja ini. Kasus ini tak bisa dilepaskan dari peran negara karena negara yang akan mengkondisikan masyarakat baik dalam hal agamanya, lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat.
Sesuai sabda yang disampaikan oleh Rasulullah yang artinya: "Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” (HR al-Bukhari)
Dengan mengedukasi lewat pendidikan menyampaikan bahaya dan kerugiakan yang akan dialami Kerugian tidak hanya di dunia saja di akhirat pun akan merasakannya termasuk hukuman apa yang akan dirasakan jika melanggarnya. Wallahua'lam.
Oleh: Yuyun Suminah, A. Md
(Seorang guru dan Pegiat Literasi di Karawang)
Editor :Muhammad Ramlan