Bahaya Virus HIV
Miris, Generasi Terancam Paparan Virus HIV / AIDS

Solusi pragmatis dalam menekan penyebaran HIV memperkeruh suasana. Alih-alih sebagai solusi, yang ada backfire terhadap syariat Islam dalam kondisi pemahaman masyarakat yang jauh dari syariat Islam, juga semakin melegalisasi pergaulan bebas.
Jika kita mau masuk lebih jauh akar permasalahan meningkatnya HIV atau Aids tak lepas dari sistem yang dianut sekarang yaitu kapitalisme. Sebuah sistem yang melahirkan aturan dan perbuatan serba bebas jauh terikat dengan aturan Islam memisahkan urusan dunia dengan agama. Apalagi adanya payung HAM, kebebasan mereka merasa dilindungi selama berbuatan zina mereka tidak merugikan orang lain.
Maka menjadi hal yang wajar solusi yang dilahirkan sistem ini tidak akan mampu menyelesaikan kasus tersebut hingga ke akarnya. Justru sistem pergaulan bebas ala sekulerisme dengan segala fasilitasnya yang terbuka lebar seperti tempat diskotik, konten-konten yang memicu syahwat dan lainnya.
Karena aturan yang dilahirkan berasal dari akal manusia yang memiliki serba keterbatasan. Jauh berbeda dalam sistem Islam semua masalah yang dihadapai oleh manusia pasti memiliki solusinya termasuk cara menuntaskan kasus HIV Aids ini.
Dalam Islam semua aturan menjalani kehidupan di dunia Allah sudah buatkan panduannya sehingga aturan kehidupannya terikat dengan syariat, seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lainnya termasuk bagaimana Islam menuntaskan kasus tersebut. Jadi aturan-Nya tidak hanya prihal ibadah saja. Lengkap dan sempurna, manusia tinggal mempraktekannya saja.
Ada tiga langkah yang ditawarkan oleh sistem Islam dalam menekan kasus HIV Aids, diantaranya :
Pertama perbaiki sistem pergaulannya, dalam kehidupan umum pergaulan laki-laki dan perempuan Allah batasi dengan syariat yaitu dilarang bercampur baur kecuali yang diperbolehkan oleh syara, seperti kegiatan belajar, kesehatan, di pasar dan aktivitas lainnya yang dibolehkan syariat.
Read more info "Miris, Generasi Terancam Paparan Virus HIV / AIDS" on the next page :
Editor :Muhammad Ramlan