Urgensi Evaluasi Mitigasi Kebencanaan
Mitigasi Terintegrasi Memadukan Ilmu Dunia dan Ilmu Langit

Ilustrasi bencana (bincang syariah.com)
Selain itu, alat mitigasi yang dimiliki negeri ini pun baik alat untuk tsunami early warning system, alat untuk deteksi dini gunung meletus, deteksi gempa bumi dan deteksi banjir, tidak terawat dan tidak siap saat dibutuhkan. Hal ini tiada lain karena pembangunan tempat wisata akan mendulang profit tak peduli apakah berbahaya bagi masyarakat atau tidak, sedangkan menyediakan alat deteksi bencana seperti membuang-buang uang. Kapitalisme tak berpihak pada keselamatan masyarakat.
Setelah jelas Kapitalisme tak mampu mengantisipasi bencana yang akan menghantarkan pada keberbahayaan bagi masyarakat maka sudah seharusnya paradigma ini dicampakkan dan beralih pada paradigma shahih yang berasal dari Al-Khaliq Al-Mudabir, Allah SWT,yakni syariah Islam.
Islam adalah sistem hidup yang memperhatikan keselamatan masyarakat. Islam memiliki langkah-langkah dan hukum yang berbasis pada akidah Islam untuk menyelesaikan setiap persoalan, seperti halnya bencana.
Bencana dapat terjadi karena ulah tangan manusia dan murni faktor alam. Namun keduanya dapat diantisipasi oleh sistem yang shahih. Setiap musibah mengandung pesan langit kepada manusia di bumi. Ketika bertebaran berbagai tindak kemaksiatan dan kezaliman, maka maknanya manusia telah sengaja mengundang azab Allah. Ketika manusia tidak lagi peduli kepada perintah dan larangan Allah, maka manusia telah membuat murkaNya.
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (QS Ar Ruum : 41).
Mitigasi bencana dalam Islam merupakan mitigasi terintegrasi yang memadukan teknologi dan ketaatan. Penerapan Islam secara kaffah akan menghindarkan manusia dari murka Allah, dan Allah SWT berjanji pada mereka yang taat dan menerapkan syariahnya akan memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan.
Islam pun akan memperhatikan pengelolaan lahan sehingga pembangunan tidak akan dilakukan di sembarang lahan apalagi jika lahan itu rawan akan bencana. Islam juga akan memiliki alat deteksi bencana yang canggih yang dapat menjadi peringatan dini.
Dengan mitigasi seperti ini akan meminimalisir korban dalam bencana baik gempa bumi, tsunami, gunung meletus maupun banjir. Alhasil konsep Islam dalam mitigasi berbeda dengan konsep kapitalisme yang berstandar manfaat. Adapun hukum Islam, sepenuhnya digali dari sumber hukum yang berasal dari Zat Yang Mahaadil, Allah SWT . Konsep ini hanya dapat diterapkan jika suatu negara mengadopsi Islam sebagai dasar negara, sekaligus menjadikannya sebagai satu-satunya sumber hukum.
Allahu’alam.
Read more info "Mitigasi Terintegrasi Memadukan Ilmu Dunia dan Ilmu Langit" on the next page :
Editor :Muhammad Ramlan