Islam Solusi Komprehensif Pelecehan Seksual
Ilustrasi (pixabay)
Jabar News | Majalengka - Ketika nafsu telah menguasai seseorang, maka siapapun bisa menjadi korbannya. Seperti halnya seorang bapak di Kecamatan Jatiwangi, Majalengka yang tega merenggut kehormatan anak tirinya sendiri. Pelaku telah melakukan perbuatan bejatnya sebanyak lima kali.
Ibu korban mengetahui hal tersebut ketika membuka isi chat korban dengan pacarnya. Putrinya mengaku pada pacarnya bahwa kehormatannya telah direnggut oleh ayah tirinya. Namun setelah pelaku kabur dari rumah, belum ada kabar penangkapan. Polisi masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. (jabar.inews.id, 14/2/2023)
Saat ini kasus serupa terus bermunculan, halal-haram tak lagi dihiraukan demi nafsu terpuaskan. Sebuah kondisi yang menunjukkan bahwa negeri kita dalam keadaan tidak baik-baik saja. Karena kasus pelecehan seperti ini bukan terjadi pertama kalinya.
Misalnya ibu muda pemilik rental Play Station (PS) yang mencabuli hingga belasan anak, lalu ada seorang biduan yang menyekap dan memperkosa remaja selama tiga hari berturut-turut di tiga tempat berbeda. Dan masih banyak lagi kasus serupa.
Para pelaku pelecehan seksual ini tak bisa lagi berpikir panjang mengenai efek yang akan ditimbulkan akibat perbuatannya. Nafsu telah begitu menyelimuti hingga akal pun menjadi pajangan semata, dan dosa dianggapnya remeh.
Faktor Penyebab
Hal ini didukung oleh banyak faktor, diantaranya adalah kontrol diri yang lemah. Sistem sekuler liberal membuat keimanan seringkali goyah, karena agama tak lagi jadi pedoman hidup. Maka terjadilah gaya hidup hedonis yang semakin mengakar.
Menjadikan individu hanya dikendalikan nafsu. Terlebih didorong faktor teknologi canggih bak pisau bermata dua, bisa digunakan untuk kejahatan maupun kebaikan. Segala informasi bisa didapat, bahkan prostitusi online pun marak terjadi.
Belum lagi konten pornografi seperti iklan yang bisa muncul dimana saja, bahkan di game anak-anak. Atau derasnya produksi film liberal yang menyajikan adegan dewasa juga upaya menormalisasi perilaku maksiat seperti pacaran dan lainnya.
Dan faktor yang paling berpengaruh adalah sistem yang diterapkan hari ini. Dimana kebebasan sangatlah dijunjung tinggi, tanpa mempedulikan lagi perihal dosa. Siapapun bebas melakukan apa saja yang dikehendakinya.
Maka tak ada sanksi tegas bagi pelaku pelecehan seksual, karena maksiat dianggap urusan individual saja. Alhasil ketika seseorang ingin bermaksiat, ia tak lagi merasa takut akan sanksi karena dirasa tidak bertentangan dengan kebebasan yang dianut.
Solusi Komprehensif
Dalam Islam bukan hanya sanksi tegas saja yang diterapkan, namun juga melakukan upaya preventif agar kasus kejahatan serupa tak terjadi. Yaitu menerapkan sistem sosial dan pergaulan sesuai aturan Islam.
Pertama diwajibkannya menutup aurat bagi laki-laki dan perempuan (berhijab syar'i). Kedua larangan berzina, ikhtilat (campur baur laki-laki dan perempuan), juga khalwat (berduaan dengan nonmahram). Ketiga larangan eksploitasi perempuan dengan memamerkan kecantikan dan keindahan saat bekerja
Keempat larangan melakukan perjalanan lebih dari sehari semalam tanpa ditemani mahram. Selain itu Islam juga akan menjaga lembaga media dan informasi dari konten-konten merusak seperti pornografi.
Atau hal-hal berbau sekuler liberal yang menyeru pada kemaksiatan dan apapun yang menuju pelanggaran aturan Islam. Lalu ada sanksi tegas dengan hukuman sesuai kadar kejahatan sang pelaku menurut kacamata syari'at Islam.
Dengan begitu Islam akan menciptakan suasana yang saling mendukung menuju ketaatan dan menjauhi maksiat. Sehingga individu yang berada didalamnya akan senantiasa terpupuk keimanannya dan mampu mengendalikan hawa nafsunya.
Wallahu a'lam bishawab.
Editor :Muhammad Ramlan