Pasokan Beras Tercukupi, Masyarakat Masih Khawatirkan Harga yang Minim kualitas

Sigap News | Karawang - Beras adalah bahan pokok bangsa Indonesia yang paling utama dan sangat penting bagi masyarakatnya karena makanan pokok bangsa Indonesia adalah beras. Saking pentingnya sampai ada pepatah bilang " belum makan, kalau belum makan nasi".

Di tahun ini beras begitu sangat fenomenal, ibarat artis sedang naik daun, dimana-dimana menjadi perbincangan khususnya emak- emak berdaster.

Bukan karena kelangkaannya tapi karena makin hari harga beras makin menaik ibarat sedang naik gunung, makin naik keatas tapi kualitas beras sangat menyedihkan.

Sekretaris Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Purwakarta Eka Sugrian mengatakan ribuan ton beras telah disiapkan dan telah disebar di Pasaran. Serta Pemerintah pun memastikan bahwa ketersediaan beras selama bulan Ramadhan dalam kondisi aman. Purwakarta, Jum'at 15/3/2024, antaranews.com.

Masyarakat yakin dan percaya kepada pemerintah yang akan berusaha semaksimal mungkin menyediakan ketersediaan beras khususnya pada bulan Ramadhan ini agar pasokan beras tercukupi tapi yang masyarakat khawatirkan pasokan beras tercukupi tapi harga beras masih melambung tinggi, malah semakin tinggi, ditambah lagi kualitas beras yang semakin menurun.

Harga beras sudah mencapai harga diatas 10.000rb/liter tapi kualitas yang didapat beras yang kusam, banyak gabahnya, banyak batunya, terkadang berasnya menguning, apa beras sekarang sudah berubah warnanya?

Sekalinya mendapat beras yang putih bersih seperti beras premium, masyarakat mendapatkan harga diatas 15.000rb/liternya. Harga yang mencengangkan bagi masyarakat, mengingat belum lagi bahan pokok lainnya pun melambung tinggi. 

Sistem ekonomi yang pemerintah pakai sekarang ini yaitu sistem ekonomi kapitalis belum bisa menanggulangi kenaikan harga dengan maksimal, apalagi kalau harga sudah naik maka sudah dipastikan harga sangat sulit untuk turun apalagi kembali seperti semula itu seperti pungguk merindukan bulan. 

Pemimpin adalah ra’in, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Saw, “Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan diminta pertanggungjawaban.” (HR. Bukhari Muslim).

Dalam Islam, ketika menghadapi kenaikan harga di pasaran, negara tidak melakukan impor karena akan merugikan petani. Namun yang dilakukan negara yaitu dengan menambah hasil produksi lokal. Dengan biaya produksi  yang murah dan terjangkau sehingga kenaikan harga  karena kelangkaan prodak bisa diatasi.

Hal ini pernah terjadi di masa Khalifah Umar bin Khattab pada masa paceklik ketika terjadi kelaparan di Hijaz akibat kelangkaan makanan. Beliau mengirim surat dan mendatangkan makanan dari Mesir dan Syam ke Hijaz, sehingga kebutuhan masyarakat Hijaz bisa terpenuhi.

Nabi Muhammad SAW pada masa kepemimpinannya menunjukkan kepemimpinan yang bijak. Beliau mengirimkan Umar untuk menyelidiki situasi kenaikan harga yang dihadapi oleh masyarakat. Dan pada saat-saat tertentu, Nabi SAW juga memberikan pedoman dan ajaran terkait keadilan ekonomi, agar para pedagang menjalankan perdagangan dengan kejujuran, menghindari penimbunan barang, dan menjual dengan harga yang wajar. 

Inilah bentuk perlindungan serta kepedulian negara dalam mencukupi kebutuhan rakyat dan menjaga amanah dari Allah SWT.

Rasulallah Shollallahu ‘Alaihi Wa Salam bersabda:
“Ya Allah, barang siapa mengurusi urusan umatku lantas dia membuat susah mereka, maka susahkanlah dia. Dan barang siapa mengurusi urusan umatku, lantas dia mengasihi mereka, maka kasihilah dia. (HR. Muslim). 
 
Negara Indonesia, negara yang berpenduduk Islam terbesar di dunia. Islam memberikan penyelesaian permasalahan hidup mencakup seluruh aspek kehidupan termasuk permasalahan ekonomi, yaitu ekonomi Islam.

Dalam hal ini Allah SWT menjamin semua persoalan manusia ada solusinya di dalam Islam. Sebab itu, Allah SWT telah menurunkan Al-Quran sebagai penjelasan atas segala sesuatu (tibyân[an] li kulli syai`[in]).

Pentingnya kita lebih memahami lagi Islam? Karena Islam tak hanya mengatur tentang ibadah tapi Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk tentang ekonomi.

Marilah kita perbanyak mengkaji Al Qur’an dan mendatangi kajian-kajian Islam, agar kita dapat mengenal Islam lebih dalam lagi dan dapat menerapkan dalam kehidupan kita. Wallahu'alam.