Pembangunan Proyek DAK Bidang Sarana Air Bersih di Desa Parakanlima Terkesan Menghamburkan Uang

SIGAPNEWS.CO.ID | PURWAKARTA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta terus mempersiapkan berbagai sarana dan sumber-sumber air baru untuk mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat yang terus mengalami peningkatan.
Dana sebesar Rp. 8,9 milyar telah dianggarkan untuk membangun berbagai sarana air bersih di 15 desa yang tersebar di lima kecamatan, yakni Kecamatan Pasawahan, Babakan Cikao, Sukasari, Maniis, Sukatani, Jatiluhur dan Kecamatan Plered.
“Pembangunan berbagai sarana tersebut untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Langkah itu sekaligus untuk mengantisipasi kebutuhan air masyarakat Purwakarta yang terus meningkat,” kata Kepala Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Distarkim) Purwakarta Agung Wahyudi, Rabu, 7 Agustus 2024.
Cukup jelas rencana pemerintah seperti ini, tapi lain hal yang terjadi di Kp Buni Sari Rt 24 Rw 08 Desa Parakanlima, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa barat
Proyek pembangunan Dana Alokasi Khusus (Dak) bidang sarana air minum,nomor Spk. PR / 10.9/ SPK-AM /IV /2024. Pengembangan jaringan distribusi rumahan sebanyak 59 rumah dengan jumlah anggaran Rp 413.000.000,- masa pekerjaan 15 April 2024 sampai dengan 31 Desember 2024.
Sebagai Ketua Kelompok Masyarakat (KKM) Desa Parakanlima Herdianto beliau juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa tersebut. Tentunya untuk pengerjaan proyek ini ada rencana penentuan lokasi berapa kedalaman yang harus di bor, berapa pipa paralon yang harus disediakan.
Dari hasil wawancara awak media dengan Ketua Rt 24 Said di rumahnya Rabu (18/12/24), mengatakan cukup jelas dari jumlah paralon yang disediakan 30 paralon panjang paralon 4 m sedangkan yang digunakan 18,5 paralon.
"Kalau dikalikan 4 m berarti jumlah kedalaman sumber mata air yang di bor cuman 77 meter jelas saja tidak ada airnya, yang semula di rencanakan 120 m minimal 100 m kedalamannya, malahan paralon yang 11,5 paralon lagi di sembunyikan," ucap Said.
Lebih parah lagi Said disuruh Ketua Kelompok Masyarakat Herdianto harus bilang kedalaman yang sudah di bor 80 m, tapi Said menolaknya.
"Karena saya mengetahuinya dan dari paralon yang digunakan pun cukup jelas," tegasnya.
Kesimpulan dari hasil pekerjaan proyek Dana Alokasi khusus (DAK) bagian air minum gagal belum bisa berfungsi serta belum bisa dinikmati masyarakat sedangkan anggaran dana yang digelontorkan pemerintah cukup fantastis nominalnya.
Sejauh dengan pemberitaan ini, Ketua KKM dan Dinas terkait belum bisa dikonfirmasi. (DH)
Editor :Husnul Qotimah