Sejarah Asal Mula Nama Kampung Maroko di Bandung Barat

Penunjuk Arah Menuju Kampung Maroko
Jabar News | Bandung Barat - Maroko merupakan salah satu Negara di Benua Afrika yang membuat kejutan di piala Dunia 2022 Qatar, namun di pelosok Kabupaten Bandung Barat ada sebuah kampung bernama Maroko yang masuk dalam wilayah Desa MekarJaya Kecamatan Cihampelas.
Kampung Maroko pada zaman penjajahan jepang adalah sebuah tempat produksi perkakas, namun saat ini mayoritas warganya sebagai petani dan penambak ikan di Waduk Saguling.
Suasana Kampung Maroko tidak jauh beda dengan kampung lainnya, terlihat deretan rumah di pinggir jalan sepanjang tepian aliran sungai Citarum. Tidak terlihatnya penanda semacam gapura atau monumen maupun tugu sehingga tidak banyak dikenal orang, hanya ada dua marka jalan tertulis arah menuju Maroko yang dipasang dijalan raya Cihampelas - Cililin, namun bagi yang tinggal di Bandung Barat dan Kota Cimahi setidaknya pernah mendengar nama kampung Maroko.
Menurut Muhamad Suha yang merupakan Tokoh Masyarakat setempat, Maroko sendiri adalah bahasa Jepang yang artinya tempat tinggal. Kampung Maroko pada zaman penjajahan Jepang sebelumnya adalah sebuah tempat tinggal dan tempat produksi perkakas atau perabotan terbuat dari besi.
"Dengar dari orang tua dulu, karena kalau saya ini seorang Guru, bahwa dulu dinamakan kampung Maroko ini berasal dari bahasa Jepang, yang artinya Maroko itu tempat tinggal," jelasnya.
Muhamad Suha juga menambahkan dulu ada jalan disini yang dinamakan Lurung yang dibuatkan langsung oleh tentara Jepang sampai di Pasir Hawu yang merupakan tempat latihan tentara Jepang.
Menurut Dayat Hidayatul Arifin mantan juru tulis Desa Tanjung Jaya dari tahun 1972 - 1976, sebelum masuk wilayah Desa Mekarjaya, Kampung Maroko dulu masuk wilayah Desa Tanjungjaya, pada tahun 1976 dilakukan pemekaran menjadi Desa Mekarjaya. Desa Tanjung Jaya sendiri dulunya bernama Ranca Irung kemudian dirubah menjadi Tanjung Jaya.
Yang menarik juga di Kampung Maroko ada sebuah pasar yang hanya beroperasi dua kali dalam seminggu yaitu hari Selasa dan hari Jum'at menjadi pusat perekonomian warga setempat dan warga Kecamatan Saguling.
Jadi jelas nama Kampung Maroko bukan berarti Emak Merokok seperti yang ramai diberitakan.
Editor :Muhammad Ramlan